Tugas Kimia Air
“Analisa Nitrogen
Dalam Air”

Di Susun Oleh :
James Brando
Kristina Ayong
Novianti
Rizky Ariesta Putri
Winarsih
Yosiana
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES PONTIANAK
Jurusan Analis Kesehatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Analisa Nitrogen Dalam Air”.
Akhirnya
saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya
pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah
ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif
sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Pontianak, Desember 2013
penulis
Daftar
Isi
Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
Bab I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
a.
Latar belakang........................................................................................... 1
b.
Rumusan masalah..................................................................................... 3
c.
Tujuan........................................................................................................ 4
Bab II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
a.
Nitrit
dan Nitrat......................................................................................... 5
b.
Analisa Nitrit dalam Air............................................................................ 9
c.
Metode Analisa Nitrit (NO2).................................................................... 10
d.
Kelebihan Dan Kelemahan Metode Analisa Nitrit (NO2)......................... 11
e.
Penanggulangan Kelebihan Kadar Nitrit................................................... 12
f.
Analisa Nitrat dalam air............................................................................. 14
g.
Metide analisa nitrat.................................................................................. 15
h.
Kelebihan kadar nitrat
dalam air............................................................... 18
Bab III PENUTUP................................................................................................... 14
a.
Kesimpulan................................................................................................ 21
b.
Saran.......................................................................................................... 22
Lampiran.................................................................................................................. 23
a.
Daftar pustaka........................................................................................... 23
Bab
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Analisa
air termasuk ke dalam bagiankimia analisa kuantitatif karenamenentukan
kadar suatu zat dalam campuran zat-zat lain. Prinsip analisa air yang digunakan
adalah prinsip titrasi dan metode yang digunakan adalah metode indikator warna
dan secara umum termasuk ke dalam analisa volumetrik.Air merupakan sumber daya
alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya serta sebagai modal dasar dalam pembangunan. Dengan perannya yang
sangat penting, air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi atau
komponen lainnya.
Air
juga banyak mendapat pencemaran.Berbagai jenis pencemar air kebanyakan berasal
dari:
1.
Sumber domestik (rumah
tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya.
2.
Sumber non-domestik
(pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber
lainnya).
Semua
bahan pencemar diatas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi
kualitas air. Berbagai usaha telah banyak dilakukan agar kehadiran pencemaran
terhadap air dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan.
Apabila kandungan
zat-zat kimia terlalu banyak jumlahnya didalam air, air tersebut dapat menjadi
sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan hidup semua makhluk
sekitarnya.Dengan adanya pencemaran-pencemaran air oleh pabrik maupun rumah
tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air semakin meningkat dan pada
akhirnya kualitas air tersebut menurun.Oleh karena itu, diperlukan analisa air
untuk menentukan dan menghitung zat-zat kimia yang terkandung di dalam
air.Dalam penentuan standart kualitas air minum dalam analisa air, Nitrat
merupakan bahan-bahan kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan jika
kadarnya dalam air melebihi batas. Dalam makalah ini akan membahas lebih
spesifik mengenai analisa Nitrat dan Nitrit didalam airsehingga dapat diketahui
apakah air tersebut membahayakan kesehatan, layak atau tidaknya untuk digunakan
dan dikonsumsi maupun sudah tercemar atau belum.
Senyawa
nitrogen memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas air. secara biologi
tersedia sebagai nutrient untuk tanaman atau sebagai racun terhadap manusia dan
kehidupan air. Nitrogen di atmosfer adalah sumber utama semua jenis nitrogen,
tetapi tidak secara langsung tersedia untuk tanaman sebagai nutrient karena
ikatan tiga N2 terlalu kuat untuk dipecahkan oleh fotosintesa.
Konversi
nitrogen di atmosfer menjadi bentuk kimia lain disebut fiksasi dan dibantu oleh
bakteri tertentu yang ada di air, tanah dan akar alfalfa, semanggi, kacang
polong, buncis, dan kacang lainnya. Petir di atmosfer juga sebagai sumber
fiksasi nitogen karena suhu tinggi yang dihasilkan dari sambaran petir cukup
untuk memecah ikatan N2 dan O2, sehingga memungkinkan
terbentuknya nitrogen oksida.
Nitrogen
oksida yang dibuat dalam petir larut dalam air hujan dan diserap oleh akar
tanaman, sehingga memasuki subcycles nutrisi nitrogen. Tingkat di mana
nitrogen di atmosfer dapat memasuki siklus nitrogen oleh proses alam terlalu
sedikit untuk mendukung produksi pertanian yang intensif akhir-akhir ini.
Nitrogen
ditemukan oleh kimiawan dan fisikawan Daniel Rutherford di tahun 1772. Dia
memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang
tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pada saat yang bersamaan
ada beberapa ilmuwan lainnya yang mengadakan riset tentang nitrogen. Mereka
adalah Scheele, Cavendish, Priestley, dan yang lainnya. Mereka menamakan gas
ini udara tanpa oksigen.
Gas nitrogen
(N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara. Sebagai perbandingan,
atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari atmosfir bumi, gas nitrogen
dapat dihasilkan melalui proses pencairan (liquefaction) dan distilasi
fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup sebagai bagian senyawa-senyawa
biologis.
B.
Rumusan
masalah
1.
Bagaimana keberadaan nitrit dan nitrat
dalam air?
2.
Bagaimana cara menganalisa nitrit dalam
air ?
3.
Metode apa saja yang digunakan dalam
analisa nitrit?
4.
Bagaimana keuntungan dan kelebihan dari
metode yang digunakan dalam analisa nitrit?
5.
Bagaimana cara menanggulangi kelebihan
nitrit dalam air?
7.
Bagaimana analisa Nitrat dalam air?
8.
Metode apa yang digunakan dalam analisa
nitrat?
9.
Bagaimana jika terjadi kelebihan kadar
Nitrat dalam air?
C.
tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kimia Air.
2.
Untuk mengetahui cara menganalisa nitrit
dalam air.
3.
Untuk mengetahui metode yang digunakan
dalam analisa nitrit.
4.
Untuk mengetahui keuntungan dan
kelebihan dari metode yang digunakan dalam analisa nitrit.
5.
Untuk mengetahui cara menanggulangi
kelebihan nitrit dalam air.
7.
Untuk mengetahui cara menganalisa nitrat
dalam air.
8.
Untuk mengetahui metode yang digunakan
untuk analisa nitrat.
9.
Untuk mengetahui cara penanggulangan
kelebihan nitrat dalam air.
Bab
II
PEMBAHASAN
A. Nitrit dan Nitrat
Kandungan
unsur Nitrat (NO3- , satuan ppm) dan Nitrit (NO2- ,
satuan ppm) dalam perairan khususnya periran air tawar.
Nitrat
merupakan bentuk nitrogen yang berperan sebagai nutrient utama bagi pertumbuhan
tanaman dan alga. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan memiliki sifat yang
relatif stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi yang sempurna di
perairan. pada dasarnya, nitrat merupakan sumber utama nitrogen diperairan,
akan tetapi, tumbuhan lebih menyukai amonium untuk disgunakan dalam proses
pertumbuhan.
Ammonia dan
bahan nitrogen lain pada air alami cenderung teroksidasi oleh bakteri aerobic,
pertama menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat. Oleh karena itu, seluruh
senyawa organik yang mengandung nitrogen harus dipertimbangkan sebagai sumber
potensial nitrat dibawah kondisi aerobic. Senyawa nitrogen organik masuk
ke lingkungan dari ekskresi hewan liar dan ikan, jaringan hewan yang mati,
kotoran manusia, dan kotoran ternak. Nitrat anorganik terutama berasal
dari produksi pupuk yang mengandung ammonium nitrat dan potassium nitrat,
dan bahan peledak berbasis nitrat dan bahan bakar berbasis roket.
Kadar
nitrat diperairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi dari pada kadar
amonium. Kadar nitrat lebih dr 5 mg/ltr. menggambarkan keadaan suatu perairan
yang telah tercemar akibat aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrogen
yang lebih darr 0,2 mg/ltr menggmbarkan terjdinya eutrofikasi perairan.
Nitrat
merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan di alam, seperti
dalam tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion nitrat
(ion-NO)3, kalium nitrat (KNO3), dan nitrogen nitrat (NO3-N). Ketiga bentuk
senyawa nitrat ini menyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun pada
konsentrasi yang berbeda
Nitrit
merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara
nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yg terbentuk dalam kondisi anaerob.
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit
pada perairan relative stabil karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan
alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mg/liter.
Sementara
itu, kadar nitrit yang diperbolehkan tidak lebih dari 0,5 ppm. Kadar nitrat dan
nitrit di dalam air tambak yang melebihi ambang batas tersebut akan berpengaruh
negatif terhadap udang windu yang dipelihara. Pengukuran kadar nitrat dan nirit
menggunakan instrument kit dengan kisaran pengukuran 0,05 – 2 ppm. Alat ini
juga berfungsi sebagai pengukur kadar Cd (cadmium) dalam air tambak.
Nitrat
berasal dari ammonium yang masuk ke dalam badan sungai terutama melalui limbah
domestic konsentrasinya di dalam sungai akan semakin berkurang bila semakin
jauh dari titik pembuangan yang disebabkan adanya aktifitas mikroorganisme di
dalam air contohnya bakteri nitrosumonas. Mikroorganisme tersebut akan
mengoksidasi ammonium menjadi nitrit dan akhirnya menjadi nitrat oleh bakteri.
Proses oksidasi tersebut akan menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut semakin
berkurang, terutama pada musim kemarau saat turun hujan semakin sedikit di mana
volume aliran air sungai menjadi rendah.
Dalam
kondisi dimana konsentrasi oksigen terlarut sangat rendah dapat terjadi
kebalikan dari stratifikasi yaitu proses denitrifikasi di mana nitrat akan
menghasilkan nitrogen bebas yang akhirnya akan lepas ke udara atau dapat juga
kembali membentuk ammonium dan amoniak melalui proses amonifikasi nitrat.
Nitrat dapat digunakan untuk mengklafisikasikan tingkat kesuburan perairan.
Perairan oligotrofik kadar nitrat 0 – 1 mg/l, perairan mesotrofik kadar nitrat
1 – 5 mg/l, perairan eutrofik kadar nitrat 5 -50 mg/l.
Pencemaran
air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat
terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari
oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter.
Adanya
oksigen di dalam air tambak akan mengubah amoniak menjadi nitrat dan nitrit
(nitrifikasi). Nitrat terbentuk dari reaksi antara amoniak dan oksigen yang
terlarut dalam air. Besarnya kadar nitrat di dalam tambak yang masih bisa
ditoleransi berada dibawah 0,1 ppm. Sementara itu, kadar nitrit yang
diperbolehkan tidak lebih dari 0,5 ppm. Kadar nitrat dan nitrit di dalam air
tambak yang melebihi ambang batas tersebut akan berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup hewan yang dipelihara. Pengukuran kadar
nitrat dan nirit menggunakan instrument kit dengan kisaran pengukuran 0,05 – 2
ppm. Alat ini juga berfungsi sebagai pengukur kadar Cd (cadmium) dalam air
tambak.
Konsentrasi
kandungan unsur nitrogen nitrit dalam air. Nitrit merupakan ion-ion an-organik
alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur Nitrogen di alam. Proses
dimulai dari bahan/material yang mengandung Nitrogen oleh mikroorganisme
dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan mengalami oksidasi menjadi Nitrit
(NO2-), selanjutnya ion Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi menjadi
Nitrat (NO3-) yang relatif memiliki ikatan kimia lebih stabil. Mengingat ion
Nitrit dan Nitrat merupakan sabuah proses yang saling berantai dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain maka berbagai dampak pada lingkungan dan
kesehatan manusia adalah sama dengan dampak yang diakibatkan oleh ion Nitrat,
akan tetapi karena ion Nitrit ini sangat labil ikatan kimianya, maka dampaknya
akan semakin akut dan serius. Dialam, sumber Nitrogen yang akan bersiklus
menjadi Amoniak, Nitrit dan Nitrat sangatlah melimbah, dapat berasal dari alam
(batuan/tanah) juga dari berbagai limbah organik, seperti limbah tinja/urine,
limbah kotoran peternakan dan berbagai limbah organik lainnya yang oleh
mikroorganisme akan diproses menjadi ion-ion Nitrit dan Nitrat tadi.
Nitrat
dalam perairan mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton dan tanaman. Jika kadarnya
terlalu tinggi, maka akan menyebabkan bloming fitoplankton. Nitrat dan unsure-
unsure lainnya seperti fosfor hingga batas tertentu tampaknya terbatas
jumlahnya hamper pada semua ekosistem air tawar. Dalam air danau, dan aliran
air dengan kesadahan rendah, kalsium dan garam- garam juga tampaknyan terbatas,
kecuali pada beberapa mata air mineral bahkan pada air dengan kesadahan
tertinggi hanya mempunyai kadar garam dengan salinitas kurang dari 0,5%
dibandingkan dengan 30- 37% dalam air laut
Nitrit
merupakan ion-ion an-organik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus
unsur Nitrogen di alam. Proses dimulai dari bahan/material yang mengandung
Nitrogen oleh mikro-organisme dirubah menjadi Amoniak (NH4), kemudian akan
mengalami oksidasi menjadi Nitrit (NO2-), ikatan kimia Nitrit tersebut tidak
stabil maka Nitrit tersebut akan mengalami oksidasi lagi menjadi Nitrat (NO3-)
sehingga unsur ion Nitrat ini paling umum dijumpai pada air permukaan dan bawah
tanah. Sumber unsur Nitrogen dapat berasal dari pelarutan mineral dalam batuan
dan tanah, pupuk pada lahan pertanian, limbah-limbah yang dihasil oleh
aktifitas manusia.
Nitrat
dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi
katalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen. Bentuk
pertengahan dari nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit adalah
komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan atom oksigen, nitrat
mengikat tiga atom oksigen sedangkan nitrit mengikat dua atom oksigen.
Di
alam, nitrat sudah diubah menjadi bentuk nitrit atau bentuk lainnya.Struktur
kimia dari nitrat Berat molekul: 62.05 Struktur kimia dari nitritO == N —
O-Berat molekul: 46.006.Pada kondisi yang normal, baik nitrit maupun nitrat
adalah komponen yang stabil, tetapi dalam suhu yang tinggi akan tidak stabil
dan dapat meledak pada suhu yang sangat tinggi dan tekanan yang sangat besar.
Biasanya, adanya ion klorida, bahan metal tertentu dan bahan organik akan
mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Jika terjadi kebakaran,
maka tempat penyimpanan nitrit maupun nitrat sangat berbahaya untuk didekati
karena dapat terbentuk gas beracun dan bila terbakar dapat menimbulkan ledakan.
Bentuk garam dari nitrat dan nitrit tidak berwarna dan tidak berbau serta tidak
berasa, bersifat higroskopis.
2NO2-
+ O2 <–>
2 NO3-
Nitrit
dan nitrat adalah nutrient yang penting bagi tanaman, tetapi keduanya beracun
bagi ikan (tapi hampir tidak beracun seperti NH3) dan manusia pada
konsentrasi yang cukup tinggi. Nitrat dan nitrit sangat mudah larut, tidak
mudah sorb terhadap mineral dan permukaan tanah, dan sangat mobile di
lingkungan, bergerak tanpa kehilangan secara signifikan ketika dilarutkan dalam
air permukaan dan air tanah. Konsekuensinya, ketika kadar nitrat di tanah
tinggi, kontaminasi air tanah akibat terlepasnya nitrat menjadi masalah serius.
Tidak seperti amonia, nitrit dan nitrat tidak menguap dan tetap dalam air
sampai mereka dikonsumsi oleh tanaman dan mikroorganisme
B. Analisa Nitrit dalam Air
Nitrit (NO2) merupakan bentuk
peralihan antara ammonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dengan gas
nitrogen (denitrifikasi) oleh karena
itu, nitrit bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Kandungan nitrit
pada perairan alami mengandung nitrit sekitar 0.001 mg/L. kadar nitrit yang
lebih dari 0.06 mg/L adalah bersifat toksik bagi organisme perairan. Keberadaan
nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik
yang memiliki kadar oksigen terlarut yang rendah. Nitrit yang dijumpai pada air
minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang
mendapatkan air dari sistem distribusi PDAM.
Nitrit juga bersifat racun karena dapat
bereaksi dengan hemoglobin dalam darah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen, disamping itu juga nitrit membentuk nitrosamin (RRN-NO) pada air
buangan tertentu dan dapat menimbulkan kanker. Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-)
adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.
Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung nitrogen
organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit
dan nitrat. Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat,
maka nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah
tanah maupun air yang terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen,
termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah organik hewan maupun manusia,
dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di
dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah
tanah.
Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit
ataupun bahan makanan yang diawetkan menggunakan nitrat dan nitrit dapat
menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anak-anak. Walaupun sayuran
jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi kontribusi >70% nitrat
dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian
memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya
berasal dari air minum (+ 21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%)
yang sering memakai natrium nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun
pewarna makanan. Methemoglobinemia simptomatik telah terjadi pada anak-anak
yang memakan sosis yang menggunakan nitrit dan nitrat secara berlebihan 1,2.
C.
Metode
Analisa Nitrit (NO2)
1.
Metode Nessler
Kadar nitrit
dapat diukur dengan menggunakan metode Nessler kualitatif dan kuantitatif.
Dimana metode nessler kualitatif yaitu dengan cara menggunakan asam sulfonil dan napthyl
amine. Dimana warna sampel dibandingkan dengan warna
larutan standart atau larutan stock nitrit.
Warna sampel yang paling mendekati warna larutan stock nitrit itulah yang paling tinggi kadar nitritnya.
2.
Metode Spektrofotometri
Metode Nessler secara kuantitatif yaitu dapat
digunakan dengan spektrofotometri. Alat
yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Visible pada PH 2,0-2,5, nitrit
berkaitan dengan hasil reaksi antara diazo asam sulfanilik dengan N-(1-Naftol)- etil
endiamin (yaitu NED Dihidroklorida), maka dapat dibentuk celupan yang berwarna
ungu kemerah-merahan. Warna tersebut mengikuti hukum Lambert-Beer dan dapat
menyerap sinar dengan panjang gelombang 543 nm. Metode ini sangat akurat dan
peka sehingga perlu adanya pengenceran sampel.
D.
Kelebihan
Dan Kelemahan Metode Analisa Nitrit (NO2)
1.
Metode Nessler
Kelebihannya
adalah dimana waktu dalam pengerjaannya lebih singkat karena hanya
membandingkan warna sampel dengan warna larutan stock (NH4+)
sedangkan kelemahannya adalah hasil yang diperoleh tidak akurat karena hanya
mengira – ngira saja atau dengan kata lain hasil tidak pasti.
2. Metode Spektrofotometri
Kelebihannya
adalah hasil yang diperoleh lebih akurat karena dilakukan dua kali pengerjaan
dimana pertama dilakukan penambahan asam
sulfonil
kedalam sampel dicampurkan dengan napthyl amine maka akan terbentuk
warna lembayung,
dan warna inilah yang diukur dengan spectrometer pada panjang gelombang 543 nm. Setelah itu dapat dihitung dengan
deret standart yang telah diketahui kadarnya dan dapat dihitung secara regresi
linier. Dan kelemahannya dalam
pengerjaannya lebih lama daripada metode nessler secara kualitatif
karena pengujian pada metode nessler secara kuantitatif dua kali pengerjaan.
E. Penanggulangan Kelebihan Kadar Nitrit
Keberadaan
nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik
yang memiliki kadar oksigen terlarut yang rendah. Nitrit yang dijumpai pada air
minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai di pabrik yang
mendapatkan air dari sistem distribusi PDAM.
Nitrit juga bersifat racun karena dapat
bereaksi dengan hemoglobin dalam darah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen, disamping itu juga nitrit membentuk nitrosamin (RRN-NO) pada air
buangan tertentu dan dapat menimbulkan kanker. Nitrat (NO3-)
dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang
merupakan bagian dari siklus nitrogen. Kelebihan kadar NO2 dapat
dikurangi ataupun dihilangkan dengan
cara :
1. Pemberian
aerasià Aerasi adalah
suatu teknik memancarkan air ke udara agar air terkena kontak dengan
udara/oksigen. Semakin banyak permukaan air yang terkena oksigen maka semakin
baik.
2.
Proses presipitasià Biasa dilakukan untuk menghilangkan
logam-logam berat, nutrien serta anorganik yang terlarut dalam limbah cair.
Caranya : pH limbah awal biasanya sekitar 8-9, dinaikkan dengan
menambahkan basa hingga mencapai 11 satuan pH, hingga terbentuk endapan.
Sebelum dilakukan percobaan sebaiknya dilakukan trial untuk mendapat kan
kondisi operasi yang optimal. Juga perlu dicarikan kombinasi zat pengemban
koagolasi, sehingga proses pengendapannya bisa lebih sempurna hingga
terjadi coo-presipitasi.
3.
Chlorinasi dengan aerasià Biasanya
dilakukan penambahan Calsium Hypo Chloride disertai dengan aerasi, disamping
terjadi pergeseran keseimbangan amonia didalam limbah juga terjadi proses
desinfeksi. Calsium Hypo Chlloride adalah oksidator kuat yang akan
menghancurkan reduktor-reduktor dari zat-zat organik termasuk amoniak dan
nitrit juga akan membunuh bakteri-bakteri pathogen yang ada dalam
air. Pengunaan teknik ini harus hati-hati dan mengunakan alat PPE( Personal
Protective Equipment ) yang memadai, seperti respirator dan sarung tangan
polyetilene. Gas klor akan sangat berbahaya jika terhirup oleh pernafasan
dan akan merusak alveoli paru-paru.
4.
Unit
Lumpur Aktif dengan Sistem Aerasià Mengunakan
mikroba yang telah terseleksi yang cocok dengan kontaminan limbah yang ada,
yang dikembangkan dari limbah itu sendiri. Diberi aerasi mengunakan
blower dan udara dialirkan melalui difusser agar distribusi oksigen
lebih lebih merata atau dengan mengunakan turbo jet aerator/surface
aerator/MTO2 ( poros baling-baling berputar yang menghasilkan gerakan
turbulensi yang pada akhirnya menghasilkan gelembung-gelembung halus yang
meningkatkan kadar oksigen terlarut di semua bagian kolam aerasi. ,
kandungan oksigen terlarut minimal 2 ppm (kebutuhan minimal agar bakteri/mikroorganisme
bisa hidup). Prinsipnya : Dengan adanya udara (oksigen) bakteri
aerobik akan memakan zat-zat organik dalam air, selanjutnya bakteri
tersebut berkembang biak.
5.
Cara
lain yaitu: penguapan,
reaksi
kimia dengan oksigen dan penggantian
air.
F.
Analisa Nitrat dalam air
Nitrat merupakan senyawa anorganik yang terdiri dari satu
atom nitrogen dan dua atom oksigen, bersifat sebagai oksidator. Nitrat
dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses
oksidasi katalitik.
Nitrat merupakan bentuk Nitrogen yang berperan sebagai
nutrien utama bagipertumbuhan tanaman dan alga.Nitrat Nitrogen sangat mudah
larut dalam air dan memilikisifat yang relatif stabil. Senyawa ini dihasilkan
dari proses oksidasi yang sempurna diperairan. Pada dasarnya, Nitrat merupakan
sumber utama Nitrogen diperairan, akan tetapitumbuhan lebih menyukai Amonia
untuk digunakan dalam proses pertumbuhan. Kadar Nitratdiperairan yang tidak
tercemar biasanya lebih tinggi dari pada kadar amonium. Kadar Nitratlebih dari
5 mg/ltr.menggambarkan keadaan suatu perairan yang telah tercemar
akibataktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar Nitrogen yang lebih dari 0,2
mg/ltr menggambarkanterjadinya eutrofikasi perairan.Nitrat merupakan salah satu
jenis senyawa kimia yang sering ditemukan di alam,seperti dalam tanaman dan
air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion Nitrat (ion-NO3), Kalium
Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (NO3-N). Ketiga bentuk senyawa Nitrat
inimenyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun pada konsentrasi yang
berbeda.Nitrat dibentuk dari Asam Nitrit yang berasal dari Amonia melalui
proses oksidasikatalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus
Nitrogen. Nitrifikasi adalahsuatu proses oksidasi enzimatik yakni perubahan senyawa
amonium menjadi senyawa Nitratyang dilakukan oleh bakteri-bakteri tertentu.
Proses ini berlangsung dalam dua tahap danmasing-masing dilakukan oleh grup
bakteri yang berbeda. Tahap pertama adalah prosesoksidasi Amonium menjadi
Nitrit yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrosomonas spdan tahapkedua adalah
proses oksidasi enzimatik Nitrit menjadi Nitrat yang dilaksanakan oleh
bakteriNitrobacter sp.
Analisis Nitrat cukup sulit karena
rumit dan peka terhadap berbagai jenisgangguan.
G.
Metode analisa Nitrat
a.
Metode
spektrofotometri
Spektrofotometri UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di
daerah ultraviolet(200 – 350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu
senyawa. Serapan cahayaUV atau VIS (cahaya tampak) mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang
berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih
tinggi.Panjang gelombang cahaya UV-VIS bergantung pada mudahnya
promosielektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk
promosielektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yangmemerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang
gelombang yang lebih panjang. Prinsip dari spektrofotometri UV-VIS senyawa
yang menyerap cahaya dalamdaerah tampak (senyawa berwarna) mempunyai elektron
yang lebih mudah dipromosikandari pada senyawa yang menyerap pada panjang
gelombang lebih pendek.Jika radiasielektromagnetik dilewatkan pada suatu media
yang homogen, maka sebagian radiasi ituada yang dipantulkan, diabsorpsi, dan
ada yang transmisikan.Radiasi yang dipantulkandapat diabaikan, sedangkan
radiasi yang dilewatkan sebagian diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan.
Nitrat dibentuk dari Asam Nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses
oksidasi katalitik. Nitrat adalah bentuk senyawa yang stabil dan keberadaannya
berasaldari buangan pertanian,pupuk, kotoran hewan dan manusia dan sebagainya.
Nitrat dalam air dengan suasana asam (dengan penambahan dan asam sulfanilat)
membentuk senyawa kompleks yang berwarna kuning.Warna kuning yang terjadi
diukur intensitasnya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.
Spektrofotometri UV-VIS adalah pengukuran serapan cahaya di
daerah ultraviolet(200 – 350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa.
Serapan cahayaUV atau VIS (cahaya tampak) mengakibatkan transisi elektronik,
yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi
rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.Panjang
gelombang cahaya UV-VIS bergantung pada mudahnya promosielektron.
Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosielektron, akan
menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yangmemerlukan
energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang.
Prinsip dari spektrofotometri UV-VIS senyawa yang menyerap cahaya dalamdaerah
tampak (senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikandari
pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang lebih pendek.Jika radiasielektromagnetik
dilewatkan pada suatu media yang homogen, maka sebagian radiasi ituada yang
dipantulkan, diabsorpsi, dan ada yang transmisikan.Radiasi yang
dipantulkandapat diabaikan, sedangkan radiasi yang dilewatkan sebagian
diabsorpsi dan sebagian lagi ditransmisikan. Nitrat dibentuk dari Asam Nitrit
yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi katalitik.Nitrat adalah
bentuk senyawa yang stabil dan keberadaannya berasaldari buangan
pertanian,pupuk, kotoran hewan dan manusia dan sebagainya. Nitrat dalam air dengan
suasana asam (dengan penambahan dan asam sulfanilat) membentuk senyawa kompleks
yang berwarna kuning.Warna kuning yang terjadi diukur intensitasnya dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.
b.
Metoda
Penambahan standar
Cara ini sangat sesuai untuk diaplikasikan pada larutan
cuplikan yang mengandung “matrix” sangat kompleks dan konsentrasi tinggi, atau
larutan cuplikan yang mengandung bahan terlarut yang diperkirakan akan
mengganggu pengukuran transmitasi atau absorbansinya, sehingga sulit untuk
membuat larutan standar yang identik dengan larutan cuplikan. Metoda ini
dipakai secara luas karena mampu meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh
perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan standar. Dalam metoda ini dua
atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel dipindahkan ke dalam labu
takar.Selanjutnya absorbansi setiap larutan diukur pada panjang gelombang
resonansinya (panjang gelombang maksimum) dan dibuat kurva antara absorbansi
terhadap konsentrasi unsur standar yang ditambahkan. Ekstrapolasi kurva ke
sumbu konsentrasi, akan diperoleh intersep pada sumbu konsentrasi yang
menyatakan konsentrasi unsur didalam larutan cuplikan yang
dianalisis. Adapun alasan mengapa pada metode adisi standar dilakukan
penambahan cuplikan pada larutan standar yaitu konsentrasi cuplikan yang kecil
sehingga sulit untuk diukur serapannya. Maka dengan metode ini, konsentrasi
cuplikan menjadi besar dan untuk menentukan konsentrasi cuplikan tinggal
dihitung selisihnya.(Analisis Kimia Kuantitatif.1980).
Langkah Kerja
1.
Membuat
larutan naptilamin-sulfanilat, larutan H2SO4, larutan
induk NO3 1000 ppm dan larutan NaCl 30%
2.
Membuat
larutan induk NO3 100 ppm
3.
Menyiapkan
7 buah labu takar 25 mL
4.
Pada
labu 2-7, memasukkan sebanyak 10 mL sampel air yang telah jernih kedalam labu
takar 25 mL
5.
Pada
labu 2 memipet 0,25 mL untuk larutan 1 ppm, memipet 0,75 mL pada labu 3 untuk
larutan 3 ppm, , memipet 1,5 mL pada labu 4 untuk larutan 6 ppm, memipet 2,5 mL
pada labu 5 untuk larutan 10 ppm, memipet 3,75 mL pada labu 6 untuk larutan 15
ppm, memipet 5 mL pada labu 7 untuk larutan 20 ppm.
6.
Pada
labu 1-7 menambahkan 2 mL NaCl, 10 mL larutan H2SO4 dan
0,5 mL larutan naptilamin serta mengocok setiap penambahan pereaksi
7.
Memanaskkan
diatas penangas air yang bersuhu 95oC selama 20 menit kemudian
mengencerkannya dengan aquadest hingga tanda batas (volume: 25 mL)
8.
Melakukan
pengenceran 10x pada labu 1-7 dengan memipet masing dari labu sebanyak 2,5 mL
dan menandabataskan hingga 25 mL di labu takar. Sehingga larutan yang dibuat
adalah 0 ppm, 0,1 ppm, 0,3 ppm, 0,6 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm, 2 ppm.
9.
Mengukur
intensitas atau absorbansinya dengan spektrofotometer
10.
Membuat
kurva kalibrasi antara absorbansi terhadap konsentrasi
11.
Menentukan
konsentrasi nitrat dalam cuplikan dengan cara interpolasi absorbansi larutan
cuplikan kedalam kurva kalibrasi tersebut
H.
Kelebihan Kadar Nitrat dalam Air
Konsentrasi nitrat (NO3-)
dalam air permukaan dan air tanah di berbagai negara di dunia menunjukkan
peningkatan yang signifikan dan juga mengkhawatirkan. Tidak hanya di negara-negara
yang miskin atau sedang berkembang, bahkan di negara-negara maju seperti
Amerika Serikat dan Inggris pun sudah lama diketahui bahwa air sumurnya
mengandung nitrat sekitar 100 mg/L (ppm) atau dua kali lipat konsentrasi nitrat
standar yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 50 mg/L nitrat yang setara
dengan 10 mg/L N-nitrat (NO3--N) .Menurut Lee et al, (1978) bahwa kisaran nitrat
perairan berada antara 0,01-0,7 mg/1, sedangkan menurut Effendi (2002) bahwa
kadar nitrat-nitrogen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1
mg/1, akan tetapi jika kadar nitrat lebih besar 0,2 mg/1 akan mengakibatkan
eutrofikasi (pengayaan) yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan algae dan
tumbuhan air secara pesat.
Dampak dari konsentrasi
nitrat yang tinggi dalam air itu tidak hanya membahayakan kesehatan manusia
atau ternak, tapi juga bisa merusak ekosistem karena kelebihan nutrien dan juga
bisa merugikan kalangan industri. Kelebihan kadar nitrat atau nitrogen di dalam
air diketahui menjadi salah satu sebab terjadinya ledakan ganggang (algal
bloom). Air baku yang mengandung kadar nitrat yang tinggi lebih dari 14 ppm
telah terbukti menghambat terbentuknya lapisan pelindung pada industri
galvanisasi material besi. Air minum yang mengandung nitrat melebihi standar
sangat berbahaya bagi manusia, terutama bagi bayi dan orang-orang dengan
kelainan genetika, karena dapat menimbulkan penyakit sindroma bayi biru
(methemoglobinemia) yang bisa menyebabkan kematian.Selain itu, keracunan nitrat
juga dicurigai sebagai penyebab penyakit kanker perut.
Baku mutu air
minum untuk parameter nitrat sangat ketat karena nitrat dapat direduksi menjadi
nitrit dalam air liur manusia dan dalam saluran usus bayi selama 6 bulan
pertama kehidupan. Nitrit mengoksidasi zat besi dalam hemoglobin darah dari
ferrous iron (Fe2+) ke ferric iron (Fe3+). Senyawa yang
dihasilkan, methemoglobin, yang tidak dapat membawa oksigen dan dapat
menyebabkan kondisi kekurangan oksigen pada darah yang disebut
methemoglobinemia. Hal ini berbahaya terutama pada bayi (blue baby syndrome)
karena total volume darah mereka kecil.
Ada beberapa peraturan yang
mengatur baku mutu untuk nitrit dan nitrit yaitu
Kadar maksimun yang diperbolehkan untuk Nitrat dan Nitrit dibagi menjadi
4 kelas air. Nitrat untuk Kelas 1 – 2 kadar maksimumnya 10 mg/l sedangkan untuk
kelas 3 – 4 kadar maksimumnya 20 mg/l. Nitrit untuk Kelas 1 – 3
kadar maksimumnya 0,06 mg/l sedangkan untuk kelas 4 tidak dipersyaratkan.
Nitrit dan Nitrat termasuk parameter yang berhubungan langsung dengan
kesehatan dan kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Nitrit (sebagai NO2-)
adalah 3 mg/l dan Nitrat (sebagai NO3-) adalah 50 mg/l.
Kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Nitrat dan nitrit adalah 0,008
mg/l.
Bab III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Simpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan.
Nitrat berasal dari ammonium yang masuk ke dalam badan sungai terutama melalui limbah domestic.Sedangkan Nitrit merupakan produk intermediet antara amonium dan nitrat dimana nitrit dihasilkan dari dekomposisi feses oleh organism yang ada di perairan.
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan.
Nitrat berasal dari ammonium yang masuk ke dalam badan sungai terutama melalui limbah domestic.Sedangkan Nitrit merupakan produk intermediet antara amonium dan nitrat dimana nitrit dihasilkan dari dekomposisi feses oleh organism yang ada di perairan.
Pencemaran
air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.Nitrat dapat
terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari
oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter.
Nitrat (NO3) adalah ion–ion anorganik
alami yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.Di alam, nitrogen terdapat
dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti amonia, nitrit dan nitrat. Nitrat dibentuk
dari asam nitrit yang berasal dari amonia melalui proses oksidasi katalitik.
Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen.Nitrat dan nitrit
adalah komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan atom oksigen.
Kadar nitrat dalam mata air tergantung
aktivitas sumber pencemar di bagian hulu, aktivitas penggunaan air sumur itu
sendiri, dan tingkat pencucian serta aliran permukaan. Selain itu, kadar nitrat
tersebut juga tergantung potensial redok (Eh). Apabila nilai Eh turun
(reduktif), nitrat akan cepat hilang menjadi gas N2O dan atau N2 melalui
proses denitrifikasi. Pada kondisi reduktif, N-amonium lebih dominan dari pada
N-nitrat, namun sebaliknya dalam kondisi oksidatif N-amonium bisa berubah menjadi
N-nitrat melalui proses nitrifikasi. Dengan demikian maka pencucian N dalam
sistem yang reduktif akan menghasilkan NH4+, sedangkan dalam sistem yang
oksidatif akan menghasilkan NO3-.
Nitrat (NO3-) merupakan anion yang
penting.Nitrat dengan konsentrasi tinggi merupakan indikasi adanya sumber
polutan dalam air tanah.Kandungan nitrat umumnya kurang dari 10 mg/l untuk
air tanah dengan komposisi biasa. Tingginya konsentrasi nitrat (NO3-)
dalam air tanah dapat di sebabkan karena adanya aktivitas
mikroba nitrat. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/lmenggambarkan terjadinya
pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan.
Air hujan memiliki kadar nitrat sekitar 0,2 mg/l. Pada perairan yang menerima
limpasan air dari daerah pertanian yang banyak mengandung pupuk, kadar nitrat
dapat mencapai 1.000 mg/l.
Sumber pencemaran nitrat dalam air
umumnya berasal dari limbah industri, septic tank, limbah hewan (misalnya
burung dan ikan), dan limbah dari angkutan air (perahu, kapal, dan
lain-lain).Selain itu limbah dari lahan-lahan pertanian akibat aktivitas
pemupukan, penggunaan pestisida, dan lain-lain memberikan kontribusi yang
sangat besar terhadap polusi nitrat dalam air permukaan dan air tanah.
B.
Saran
Penulis berharap supaya semua pihak
dapat mendukung karya tulis ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini perlu ditingkatkan lagi mutunya, oleh
karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Daftar
Pustaka
1.
Eugene R. Weiner. Application of
Environmental Aquatic Chemistry. A Practical Guide. Third edition. CRC Press
2.
SNI 19-7119.2-2005 Udara Ambien – Bagian
2 : Cara Uji Kadar Nitrogen (NO2) dengan metode Griess Saltzman
menggunakan Spektrofotometer
3.
Spectroquant Nitrite Test. 1.14776.0001
/ 1.14776.0002.