Jumat, 31 Januari 2014

hitung jenis sel darah putih



salah satu pemeriksaan hematologi yang di kerjakan oleh analis kesehatan, semoga bermanfaat buat kita semua,,


Hitung Jenis Leukosit
A.                Dasar Teori
·      Gambaran darah secara umum
darah merupakan komponen esensial nahlik hidup, mulai dari hewan primitive hingga manusia.dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darahsehingga dapat dengan mudah menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme oertahanan tubuh terhadap infeksidan mekanisme hemostasis. Darah terdiri dari dua komponen utama:
1.             Plasma darah : bagian cair dalam darahyang sbagian besar terdiri atas air(91,0 %), elektrolit, mineral (0,9 %) dan protein darah(8,0%). Sisanya diisi oleh sejimlah bahan organik, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, cholesterol, dan asam amino.
2.             Butir-butir (blood corplucles), yang terdiri dari:
a.    Eritrosit : sel darah merah (SDM)-red blood cell (RBC)
b.    Leukosit: sel darah putih (SDP)-white blood cell (WBC)
c.    Trombosit: butir pembeku darah-platelet
Fungsi sel-sel darah
Eritrosit ialah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Dan mengangkut karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Leukosit berfungsi sebagai system pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah. plasma darah berfungsi untuk penyaluran makanan, mineral, dan lemak.

·           Sel darah putih (white blood cell)
 Leukosit atau sel darah putih (white blood cell) adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih. Rata-rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal adalah 5000-9000/mm3.  Leukosit terdiri dari dua golongan utama, yaitu agranular dan granular.
Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak homogen, dan intinya berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. Leukosit granular mengandung granula spesifik (yang dalam keadaan hidup berupa tetesan setengah cair) dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti yang memperlihatkan banyak variasi dalam bentuknya. Terdapat 2 jenis leukosit agranular yaitu; limfosit yang terdiri dari sel-sel kecil dengan sitoplasma sedikit, dan monosit yang terdiri dari sel-sel yang agak besar dan mengandung sitoplasma lebih banyak. Terdapat 3 jenis leukosit granular yaitu neutrofil, basofil, dan asidofil (eosinofil).  

·                Fungsi sel darah putih
a.              Fungsi defensif : mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing termasuk kuman penyebab infeksi.
b.             Fungsi reparatif: memperbaiki dan mencegah kerusakan teruama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang menghasilkan herapain, sehingga pembentukan thrombus pembuluh-pembuluh darah dapat dicegah.
·                Jenis Sel Darah Putih



1.             Granula
a. Neutrofil
Neutrofil (Polimorf), sel ini berdiameter 12–15 μm memilliki inti yang khas padat terdiri atas sitoplasma pucat di antara 2 hingga 5 lobus dengan rangka tidak teratur dan mengandung banyak granula merah jambu (azuropilik) atau merah lembayung. Granula terbagi menjadi granula primer yang muncul pada stadium promielosit, dan sekunder yang muncul pada stadium mielosit dan terbanyak pada neutrofil matang. Kedua granula berasal dari lisosom, yang primer mengandung mieloperoksidase, fosfatase asam dan hidrolase asam lain, yang sekunder mengandung fosfatase lindi dan lisosom. (Hoffbrand, A.V & Pettit, J.E, 1996)
b. Eosinofil
Sel ini serupa dengan neutrofil kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar dan berwarna lebih merah gelap (karena mengandung protein basa) dan jarang terdapat lebih dari tiga lobus inti. Mielosit eosinofil dapat dikenali tetapi stadium sebelumnya tidak dapat dibedakan dari prekursor neutrofil. Waktu perjalanan dalam darah untuk eosinofil lebih lama daripada untuk neutropil. Eosinofil memasuki eksudat peradangan dan nyata memainkan peranan istimewa pada respon alergi, pada pertahanan melawan parasit dan dalam pengeluaran fibrin yang terbentuk selama peradangan. (Hoffbrand, A.V & Pettit, J.E, 1996)
c. Basofil
Basofil hanya terlihat kadang-kadang dalam darah tepi normal. Diameter basofil lebih kecil dari neutrofil yaitu sekitar 9-10 μm. Jumlahnya 1% dari total sel darah putih. Basofil memiliki banyak granula sitoplasma yang menutupi inti dan mengandung heparin dan histamin.


2.             Tidak Bergranula
a. Monosit
Rupa monosit bermacam-macam, dimana ia biasanya lebih besar daripada leukosit darah tepi yaitu diameter 16-20 μm dan memiliki inti besar di tengah oval atau berlekuk dengan kromatin mengelompok. Sitoplasma yang melimpah berwarna biru pucat dan mengandung banyak vakuola halus sehingga memberi rupa seperti kaca. Granula sitoplasma juga sering ada. Prekursor monosit dalam sumsum tulang (monoblas dan promonosit) sukar dibedakan dari mieloblas dan monosit. (Hoffbrand, A.V & Pettit, J.E, 1996)
b. Limfosit

Sebagian besar limfosit yang terdapat dalam darah tepi merupakan sel kecil yang berdiameter kecil dari 10μm. Intinya yang gelap berbentuk bundar atau agak berlekuk dengan kelompok kromatin kasar dan tidak berbatas tegas. Nukleoli normal terlihat. Sitoplasmanya berwarna biru-langit dan dalam kebanyakan sel, terlihat seperti bingkai halus sekitar inti. Kira-kira 10% limfosit yang beredar merupakan sel yang lebih besar dengan diameter 12-16μm dengan sitoplasma yang banyak yang mengandung sedikit granula azuropilik. Bentuk yang lebih besar ini dipercaya telah dirangsang oleh antigen, misalnya virus atau protein asing. (Hoffbrand, A.V & Pettit, J.E, 1996)
B.            Pemeriksaan Hitung jenis leukosit
Differensial counting merupakan hitung jenis lekosit yang biasanya dilakukan bersama-sama dengan pemeriksaan apus darah tepi. Pemeriksaan apus darah tepi merupakan pemeriksaan rutin terdiri dari hemoglobin (Hb), jumlah sel darah putih (lekosit), Hitung jenis sel darah putih (Differensial counting), dan Laju Endap Darah (LED).
Selain pemeriksaan rutin juga ada pemeriksaan penyaring (skrining) yang terdiri dari gambaran darah tepi, hematokrit (Ht), indeks eritrosit, retikulosit, trombosit dan lain-lain.
Pada hitung jenis lekosit yang dihitung adalah jenis-jenis lekosit normal sekaligus memperhatikan kemungkinan adanya sel lekosit abnormal dalam darah tepi atau perifer.
Sel lekosit normal merupakan sel lekosit yang sudah matur atau dewasa yang beredar pada darah perifer dan terdiri dari basofil, eosinofil, netrofil batang, netrofil segmen, limposit dan monosit.
Sel leokosit abnormal merupakan sel leokosit yang masih muda secara normal ada dalam sumsum tulang dan dalam beberapa kasus dijumpai pada darah perifer.

Hitung jumlah leukosit dapat dikalukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan dengan menggunakan mesin. Namun kedua cara ini masing-msing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan penghitungan secara manual harga alat yang digunakan lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakuan pemeriksaan relatif lebih lama.

Cara kerja
Untuk pemeriksaan hitung jenis leukosit darah harus terlebih dahulu dibuat hapusan kemudian dicat dengan pewarnaan giemsa.

1.             Cara membuat sediaan hapus
a.    Sentuhlah setetes kecil darah (diameter maksimal 2 mm) kira-kira 2 cm dari tepi kaca obyek. Darah yang dipakai adalah darah kapiler, darah heparin atau darah EDTA.
b.    Letakkan kaca obyek dengan darah di sebelah kanan
c.    Dengan tangan kanan, letakkan kaca obyek lain di kiri tetes darah, lalu gerakkan ke kanan sampai menyentuh darah
d.   Tunggu darah menyebar sampai ½ cm dari sudut kaca penggesee
e.    Geser kaca ke kiri dengan sudut 30-45o, jangan menekan ke bawah
f.     Biarkan sediaan mengering di udara
g.     Tulis nama klien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal

2.             Pengecatan giemsa
a.    Letakan sediaan yang akan dipulas diatas rak  tempat memulas dengan lapisan darah dibagian atas.
b.    Genangi dengan larutan methanol biarkan selama 5 menit, lalu buang
c.    Biarkan kering diudara
d.   Genangi dengan larutan giemsa yang telah diencerkan dengan larutan penyangga dan biarkan selama 20 menit.
e.    Bilas dengan air suling
f.     Letakan sediaan dalam sikap vertikal dan biarkan mongering diudara

3.             Cara Melakukan Hitung Jenis
a.     Pilih bagian yang cukup tipis dan penyebaran  leukosit  merata
b.     Mulai menghitung pada pinggir atas sediaan è   pinggir bawah è kekanan è  pinggir atas lagi è dst
c.    Lakukan terus sampai 100 sel leukosit, dihitung menurut jenisnya
d.    Catat juga kelainan morfologi pada leukosit
e.     Jumlah setiap jenis sel dinyatakan dalam persen
f.     Laporkan jika terdapat eritrosit berinti per 100  leukosit

10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
jumlah
Monosit











Limfosit











Basofi











Eosinofil











Neutrofil batang











Neutrofil segmen











jumlah












Nilai normal hitung jenis pada dewasa
1.      Eosinofil [1-3] %
2.      Monosit [2-8]%
3.      Limposit [20-40]%
4.       Basopil [0-1]%
5.      Netropil:- batang [2-6]%
- segmen [50-70]%   


C.           Interprestasi hasil
Jumlah leukosit < 4000/uL
1.      Agranulositosis ànetropenia ok obat.
2.      Depresi sst àAA,osteosklerosis, mielofibrosis.
3.       Infiltrasi neoplasma
4.      Keracunan benzene ,Au
5.      Obat sitostatika: myleran,mercaptopurin dll
6.      Iradiasi
7.      Infeksi bakteri salmonella,brucella.
8.      Infeksi virus : influenza,campak,rubella dan
9.      Hepatitis
10.   Infeksi rickettsia
11.  Infeksi protozoa : malaria[akut]
12.  Infeksi berat : TB

Eosinopilia
jumlah eosinopil >normal :
1.    Alergi [asma,obat,makanan]
2.    Infeksi parasit [filaria,cacing],
3.    Dermatitis herpetiformis
4.    Scabies
5.    Leukemia
6.    Keracunan nikel




Eosinopenia
 jumlah eosinopil
a.       Basopilia :CGL, P.Vera, Mielofibrosis
b.      Splenektomi
c.       Basopenia : steroid,sinar X, busulfan
d.      tirotoksikosis,urticaria
e.       Monositosis àTBC
f.       Netropil naik àinfeksi bakteri
g.       Limposit naik àinfeksi virus

Basopilia
a.    Chrnic Granulocytic Leukemia
b.    P.Vera
c.    Mielofibrosis
d.    Splenektomi

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger